JAKARTA - Setelah perjalanan panjang sejauh 679 juta kilometer selama sekitar 10 bulan, Phoenix Mars Lander segera mendarat di Planet Mars. Wahana milik NASA yang dikirim untuk menggali es itu akan mendarat di dekat kutub utara planet tersebut, Minggu (25/5) malam waktu AS atau Senin (26/5) pagi WIB.
Phoenix akan mendarat pada salah satu dataran di kawasan dekat kutub utara Mars yang bernama Vastitas Borealis. Di bawah permukaan kawasan tersebut sebelumnya terdeteksi lapisan es dan Phoenix akan mengungkap apakah lingkungan di sana dapat mendukung kehidupan.
"Semua berjalan lancar sampai saat ini. Wahana antariksa tersebut berfungsi dengan sangat baik," ujar Ed Sedivy, manajer yang menangani Phoenix dari Lockheed Martin Space System. Meski demikian, para insinyur NASA dan mitra yang terlibat dalam proyek ini memantau dengan seksama proses pendaratan Phoenix karena tak ada jaminan pendaratan berhasil.
Teknik pendaratan vertikal menggunakan roket pendorong (thruster) gagal mendaratkan wahana Mars Polar Lander (MPL) pada tahun 1999. Phoenix harus melakukan sejumlah manuver agar pendaratannya kali ini sukses.
Manuver pertama yang harus dilakukan adalah menyalakan roket pendorong agar Phoenix mengarah ke sasaran pendaratan. Hal tersebut akan dilakukan pada Minggu (25/5) pukul 10.46 waktu AS atau 09.46 WIB.
Detik-detik menegangkan baru dimulai Senin (26/5) pukul 6.39 Wib saat Phoenix melepaskan diri dari kendaraan pembawanya. Tahap ini dilakukan 14 menit menuju pendaratan.
Saat memasuki atmosfer Mars pada pukul 6.46 WIB, kecepatan Phoenix sekitar 20.277 kilometer perjam. Gesekan yang kuat dengan atmosfer Mars menyebabkan bagian luar wahana sempat terpanggang lapisan plasma sangat panas antara pukul 6.47 hingga 6.48 WIB.
Pukul 6.49 WIB wahana akan mengembangkan parasut untuk mengurangi kecepatannya dan jatuh bebas selama beberapa menit. Setelah parasit lepas, roket pengatur kecepatan akan dinyalakan sambil menyiapkan proses pendaratan, seperti membuka tiga kakinya.
Jika semua tahapan tersebut berjalan lancar, Phoenix akan mendarat di permukaan Mars pada pukul 6.53 WIB. Saat berhasil menyentuh permukaan Mars, Phoenix akan mengirimkan sinyal ke pusat pengendali di Bumi. Namun, tanda kesuksesan ini baru diterima 15 menit kemudian mengingat jarak Bumi-Mars yang mencapai 171 juta kilometer.
Panel surya baru dikembangkan 15 menit kemudian seiring mulai hilangnya debu yang terebangan di sekitar wahana akibat tumbukan. Begitu sumber energi hidup, lengan robotik yang akan melakukan pengalian di tempat dan instrumen yang akan melakukan analisis terhadap sampel tanah Mars akan bekerja.
"Tujuan utama kali adalah ingin mengetahui apakah kawasan tersebut mendukung kehidupan di Mars," ujar Peter Smith, peneliti utama program Phoenix dari Universitas Arizona, Tucson, AS. Penelitian ini juga akan mengungkap lebih dalam apakah ada kehidupan di Mars sekalipun hanya di masa lalu. (kcm)