Slogan "Indonesia Bisa!" diluncurkan bersamaan dengan logo 100 Tahun Kebangkitan Nasional bergambar angka 100 dan tiga bendera merah putih serta tulisan "Indonesia Bisa!". Tiga bendera melambangkan tiga visi dan misi.
Visinya meningkatkan kesadaran berbangsa, menguatkan jati diri, dan bergerak menuju bangsa maju di dunia. Misinya menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dan semangat juang masyarakat. Memperkuat kepribadian bangsa, memperkokoh nilai-nilai budaya bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional. Mempertebal jiwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam mweujudkan Indonesia yang damai, adil, dan demokratis.
Huruf "Indonesia" berwarna merah melambangkan tekad dan keberanian. Huruf "Bisa" berwarna hitam melambangkan ketegasan.
Presiden SBY memberikan Pidato Kenegaraan Seabad Kebangkitan Nasional. SBY berpesan kepada seluruh rakyat agar menyiapkan 3 bekal menghadapi tantangan zaman.
Pidato SBY ini disiarkan serentak di semua stasiun televisi nasional dan sejumlah radio secara serentak pukul 17.00 WIB, Selasa (20/5).
SBY mengatakan perjalanan kebangkitan bangsa telah mencapai cita-cita yang diidamkan para pendahulu. "Republik Indonesia yang 100 tahun lalu hanyalah sebuah konsep dan mimpi, kini telah menjadi identitas," kata SBY.
Menurut SBY perjalanan kebangkitan bangsa dimulai pada 1908 dengan lahirnya Boedi Oetomo, kemudian tahun 1928 lahirlah Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan 1945 terus berlanjut dengan Reformasi 1998. SBY menegaskan bangsa Indonesia berhasil tegak berdiri karena memiliki semangat juang tinggi dan bersatu sebagai bangsa.
"Kita bisa berdiri tegak karena berhasil beradaptasi dengan berbagai perubahan," lanjut SBY.
SBY menegaskan ada tiga syarat fundamental untuk menghadapi tantangan zaman. Bangsa Indonesia harus menjaga kemandirian, memiliki daya saing tinggi, dan membangun peradaban mulia.
"Dunia dihantui krisis pangan, krisis energi dan resesi ekonomi. Tapi saya yakin, kita bisa mencari solusi atas permasalahan ini," pungkas SBY. (oz/dtc/kcm)