Di Institut Teknologi Bandung, tersedia beberapa program yang memungkinkan calon mahasiswa dari kalangan ekonomi kurang mampu untuk mengakses pendidikan di kampus bergengsi ini. Program itu salah satunya Beasiswa Biaya Pendidikan Penuh. Saat ini, sedikitnya telah muncul 300 pendaftar. Padahal, kuota yang disediakan ITB hanya 30 orang untuk seluruh fakultas, kecuali Sekolah Bisnis Manajemen ITB.
Wakil Rektor I Bidang Akademik ITB Prof. Adang Surahman, Senin (26/5) mengatakan, program beasiswa penerimaan mahasiswa baru seperti ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial ITB sebagai perguruan tinggi negeri. "Dari yang mampu kami tarik dana lebih, kepada yang kurang mampu tetap kami beri akses," ujarnya. Selain itu, ITB masih menyediakan program beasiswa Ujian Masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain serta beasiswa prestasi olimpiade.
Program beasiswa ini hanya terbuka khusus seleksi terpusat (Bandung). Adapun pendaftarannya telah ditutup pada 21 Mei lalu. Adapun persyaratan dari peserta program ini antara lain penghasilan orangtua yang minim, di bawah upah minimum regional. Peserta beasiswa penuh yang lolos dibebaskan dari seluruh biaya mulai Sumbangan Dana Pengembangan Akademik senilai minimal Rp 5 Rp 60 juta, Biaya Penyelenggaraan Pendidikan sebesar Rp 2,7 juta Rp 3,5 juta per semester, hingga biaya pendaftaran.
Salah satu persoalannya, diakui Adang, yaitu masih terbatasnya peminat program ini. Ia menjelaskan, dari tahun ke tahun, peserta program ini tidak pernah mencapai kuota penuh. Tahun lalu, hanya terisi 18 orang, ucapnya. Ia mengakui, sosialisasi merupakan salah satu kendalanya. Belum banyak calon peserta yang mengetahui adanya program ini. Menurutnya, ITB siap menerima masukan untuk penyempurnaan program ini. Pada saat kuliah, ITB juga memfasilitasi berbagai program beasiswa yang berjumlah cakupan 2.500 3.000 orang. Nilainya sekitar Rp 10 miliar per tahun.
Bebaskan SPP di UPI
Program beasiswa juga dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia. Dijelaskan Rektor UPI Prof. Sunaryo Kartadinata, tiap tahun, UPI memberikan bantuan pembebasan biaya SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan) kepada 300 mahasiswa. Adapun nilai SPP di UPI adalah Rp 900 ribu per semester. Bantuan ini tentunya diberikan bagi calon mahasiswa tidak mampu yang lolos rangkaian seleksi dan wawancara.
Universitas Padjadjaran juga tidak ketinggalan melakukan program serupa. Yaitu, melalui penyediaan Program Penelusuran Bakat beasiswa mahasiswa tidak mampu yang besarannya 53 orang per tahun. Program ini dibiayai dari Imhere (Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efefeciency). Jumlah mahasiswa baru yang diterima Unpad tahun 2008/2009 ini adalah 10.000 orang. Seleksi dilaksanakan 21 Mei-7 Juni 2008. Materi yang akan diujikan adalah Tes Kemampuan Belajar (TKB)/Psikotes.
Menurut Zuhal Abdul Qadir, pengamat pendidikan yang juga Rektor Universitas Al Azhar Jakarta, ada baiknya jika universitas ataupun pemerintah memfasilitasi program pinjaman mahasiswa ( student loan). Daripada sekedar beasiswa. Tentunya, deng an syarat yang mudah, misalnya ketiadaan agunan dan suku bunga yang rendah. Program ini bakal lebih efektif mendorong aksebilitas calon mahasiswa ke PT dan menumbuhkan kemandirian. Ini sudah sukses dilakukan di Malaysia. (kcm)