WESTON-SK: Berdoa baik, tetapi tanpa usaha kejadiannya bisa fatal. Inilah yang terjadi di keluarga Dale dan Leilani Neuman sehingga anaknya, Madeline, meninggal.
Kepolisian Everest Metro Weston Wisconsin AS saat ini menyelidiki kematian Madeline, gadis remaja 11 tahun karena penyakit mematikan. Diketahui kedua orangtuanya, Dale dan Leilani, tidak membawanya ke dokter tetapi berdoa semalam suntuk.
"Hasil otopsi menunjukkan Madeline Neumann meninggal Minggu (23/3) karena diabetes ketoasidosis, yang mengakibatkan merosotnya kadar insulin dalam tubuhnya," kata Kepala Polisi Everest Metro, Dan Vergin, Kamis (27/3) atau Jumat (28/3) waktu Indonesia.
Menurut Vergin, kemungkinan Madeline sudah sakit sejak sebulan lalu dengan gejala pening, mual, muntah, haus berlebihan, hilang nafsu makan dan lemah. "Saya harap Jumat penyelidikan tuntas dan menyampaikan hasilnya pada jaksa wilayah," katanya.
Leilani mengatakan, dia dan keluarganya percaya pada Alkitab dan kesembuhan hanya datang dari Tuhan. Namun ia juga mengatakan tidak termasuk dalam kelompok agama atau kepercayaan yang fanatik dan membenci dokter. Ia ngotot bahwa anak gadisnya yang suka rambutnya diikat ekor kuda itu sehat sampai beberapa hari terakhir.
"Kami hanya melihat kelelahan dalam dua pekan terakhir. Dan, sehari sebelum dan pada harinya (Madeline meninggal), tiba-tiba kondisinya memburuk. Kami pun terus berdoa. Kami yakin dia akan segera sembuh. Kami melihat tanda-tanda yang menurut kami dia mulai membaik," tuturnya.
Menurut Leilani, anaknya yang tidak pernah dibawa berobat -terakhir disuntik saat usia 3 tahun- itu tidak mengalami deman dan hanya terasa hangat badannya.
Sedangkan sang ayah, Dale, mantan petugas polisi, mengaku sempat memberikan tindakan CPR, begitu melihat anaknya tidak bernapas lagi. Sedangkan anggota keluarga lain buru-buru mencari pertolongan ke rumah sakit.
"Ipar saya (Leilani) sangat religius. Ia lebih percaya pada keyakinannya ketimbang dokter. Ia menelpon mertua saya dan memberitahu anaknya sedang koma. Ia bersandar pada keyakinannya," kata bibi Madeline kepada polisi beberapa saat sebelum gadis itu mengembuskan napas terakhir.
Polisi yang menerima telepon itu bertanya apakah perlu dikirim ambulans. Tetapi si bibi ragu-ragu. "Tolonglah. Maksud saya, dia menolak. Dia ingin melawan. Kami sebenarnya sudah berupaya membawanya ke rumah sakit seminggu lalu, dan ini sudah lewat beberapa hari," imbuh si bibi.
Lalu perempuan itu menelepon lagi dengan informasi tambahan tentang lokasi rumah, sehingga petugas penolong segera datang. Sejumlah kerabat dan teman keluarga itu juga menelepon 911 agar segera datang. Polisi dan paramedis akhirnya datang untuk membawa gadis malang itu ke rumah sakit.
Namun kurang dari sejam setelah petugas medis datang, Madeline yang dikenal sebagai siswa pandai dan meninggalkan sekolah untuk belajar privat itu dinyatakan meninggal.
Selain Madeline, keluar Neumann punya tiga anak lain. Mereka pindah dari California ke sebuah rumah kelas menengah dari Weston, pinggiran Wassau, Wisconsin tengah, sekitar dua tahun lalu. Di situ mereka tinggal berdekatan dengan keluarganya.
Leilani mengatakan ia dan suami tidak takut dengan penyelidikan polisi dengan alasan hidupnya ada di tangan Tuhan. "Kami tahu kami tidak melakukan tindakan kriminal. Kami tahu kami melakukan yang terbaik untuk anak kami, kami tahu yang harus kami lakukan," katanya. (Kompas/AP)