31 Juli, 2008
Ikan Cerdaskan Si Kecil
IBU hamil yang ingin memiliki anak cerdas, nasihat yang satu ini tampaknya patut dipertimbangkan. Jadikanlah konsumsi ikan sebagai bagian dari diet selama masa kehamilan. Ikan akan membuat kemampuan berpikir dan motorik anak yang dilahirkan menjadi lebih baik.
Suatu riset yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology telah menguji hubungan antara asupan makan wanita selama hamil dengan hasil tes kognitif anak-anak pada usia tiga tahun setelah lahir. Riset menunjukkan, wanita yang mengonsumsi ikan semasa hamil melahirkan bayi (di usia 3 tahun) yang kemampuan motorik dan kognitifnya lebih baik dibanding bayi yang lahir dari ibu yang enggan mengonsumsi ikan saat hamil.
Anak usia tiga tahun yang lahir dari ibu pemakan dua porsi ikan setiap minggu menunjukkan skor lebih baik di atas rata-rata dibanding dalam tes-tes yang menguji kemampuan mengingat kosa-kata, visual-spasial, visual-motor, dan skil motorik.
Menurut David Neubauer MD peneliti dari John Hopkins, hasilnya memang signifikan karena masa-masa paling penting dalam perkembangan otak bayi adalah sebelum mereka dilahirkan. Sebagian besar dari sel syaraf manusia dibentuk ketika ibu hamil memasuki masa trimester kedua kehamilan, ketika proses penting dari pembentukan hubungan antar sel-sel syaraf terjadi.
Kemampuan berpikir dan berperilaku tentu saja adalah hasil dari berfungsinya otak. Oleh karena itu gangguan dalam otak yang terjadi dalam pembentukan awal biasanya akan berakibat abnormalitas dalam berpikir dan berperilaku di kemudian hari.
"Kenapa ikan? karena ikan kaya akan kandungan asam lemak OMEGA 3 yang dikenal sebagai komponen penting dalam struktur otak", ungkap Neubauer. Contohnya ikan salmon, hering.
Namun begitu, Neubauer mengingatkan bahwa tidak semua bentuk konsumsi ikan akan memberi manfaat bagi bayi. Ia mengingatkan bahwa ikan bisa tercemar zat kimia berbahaya seperti merkuri, justru akan merusak pembentukan otak.
Faktanya, anak usia 3 tahun yang lahir dari ibu yang makan ikan tercemar merkuri saat hamil cenderung mencatat skor rendah saat menjalani tes. Ikan-ikan besar yang berumur panjang seperti tuna atau ikan pedang (swordfish), yang memangsa ikan lain dan mengakumulasi merkuri, adalah dua jenis ikan yang cenderung memiliki kadar racun tinggi. Jenis-jenis yang terbilang rendah misalnya udang, sarden dan salmon. (kcm)