24 Desember, 2008

Jalan Rusak Jadi Kubangan dan Sarang Nyamuk


7 Warga Linggarjati Kena DBD, Pemko Tak Peduli

SIANTAR-SK: Kejadian bencana alam yang menyebabkan kerusakan Jalan Linggar Jati, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur, sekitar tiga minggu, sampai saat ini belum diperbaiki Pemko Pematangsiantar. Hal ini menyebabkan adanya kekecewaan dari warga akibat lambatnya tindakan pemko. Ini beralasan karena sejak jalan tersebut rusak otomatis pembuangan limbah menjadi terganggu. Ini menyebabkan adanya kubangan air menyerupai danau persis di sebelah kiri badan jalan, sehingga menjadi sarang nyamuk dan menimbulkan bau tidak sedap. Akibatnya ada tujuh orang warga yang terkena Demam Berdarah Dangue (DBD), bahkan salah seorang anak yang bernama Fany br Munthe terpaksa di rawah di salah satu rumah sakit di Medan.
Perwakilan warga, J Saragih (29), yang ditemui di sekitar lokasi, Kamis (18/12), menyayangkan belum adanya tindakan yang dilakukan pemko melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pematangsiantar. Menurutnya ini jelas merugikan apalagi sampai adanya korban dari warga.
“Inikan bencana alam, seharusnya ada alternatif yang dilakukan. Sudah beberapa kali hal ini kita sampaikan pada pihak kecamatan, namun belum ada respon,” tandasnya.
Menurut Saragih, pemko dalam hal ini harus peduli atas musibah yang dialami masyarakat tersebut. Dikatakan ada kekhawatiran kubangan tersebut dapat menyebabkan banjir jika musim hujan dan mengancam keselamatan rumah warga yang berada disekitar jalan dimaksud.
Sementara itu Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI- Perjuangan Siantar, Ronsen Purba, SH yang langsung meninjau lokasi mengatakan ini bukti ketidakpedulian Walikota RE Siahaan atas kondisi yang dialami masyarakatnya. Dia menilai mengapa pada saat menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa waktu lalu pemko dapat mengeluarkan sejumlah anggaran melalui ijin prinsip.
“Kita heran, jelas ada peristiwa bencana alam kenapa tidak diajukan hal yang sama. Jangan sampai masyarakat antipati terhadap pemerintah,” sebutnya.
Ditambahkannya kerusakan jalan ini harus secepatnya diperbaiki paling lama satu minggu ini. Ronsen menilai Dinas Kesehatan agar melakukan foging (pengasapan) di tempat ini, karena adanya korban DBD akibat pembuangan limbah tidak lancar.
“Apakah harus bertambah korban, baru pemko bertindak. Jelas kinerja lembaga ini layak dipertanyakan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” ujarnya.
Dia juga mendesak agar anggota DPRD Siantar, khususnya dari Partai PDI-P turun ke lokasi ini untuk meninjaunya dan melihat kondisi yang dialami masyarakat saat ini. Dikatakannya ini dapat menjadi masukan bagi DPRD kepada pemko agar secepatnya ditanggulangi, sehingga tidak merugikan terhadap masyarakat.
Sedangkan pantauan di lapangan, terlihat kedalaman lubang jalan sudah mencapai lima meter lebih. Ini diakibatkan adanya longsoran tanah dan pipa pembuangan yang ada menjadi hancur. Hal ini diperparah dengan adanya retakan aspal disekeliling lubang jalan tersebut. Dikahwatirkan jika tidak segera diperbaiki, maka jalan tersebut dimungkinkan akan putus. Sementara itu beberapa warga hanya memasang papan melintang sebagai tanda adanya kerusakan jalan di tempat tersebut.
Camat Siantar Timur, Rudi Dipo Silalahi secara terpisah mengatakan pengusulan pembangunan jalan dimaksud sudah disampaikan secara tertulis kepada Dinas PU Siantar, agar diperbaiki. Ditambahkannya petugas sudah melakukan peninjauan untuk mengecek kondisi yang terjadi di lapangan.(jansen)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar