13 Oktober, 2008

Dipertanyakan, Biaya Kuliah S-2 Miduk Panjaitan Ditanggung PDAM Tirtauli

SIANTAR-SK: Langkah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtauli Pematangsiantar untuk membiayai kuliah salah satu anggota Badan Pengawas, Miduk Panjaitan, SH, di Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara (UMSU) dinilai tidak beralasan. Hal ini disampaikan Sekjen Generasi Muda Kelahiran Siantar Sekitarnya (Gamkess), Nirwan Pohan, Rabu (8/10), di kantornya.
Menurut Nirwan, tahun 2007 ada tiga nama yang dikuliahkan PDAM Tirtauli yakni Direktur Tehnik Viktor Hutagaol ST, Kabag Personalia Mangaratua Naibaho SH, dan Miduk Panjaitan. Dia menilai kedua nama diatas sah-sah saja dikuliahkan dengan alasan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di dalam perusahaan tersebut.
“Sedangkan Miduk bukan bagian dari dalam dan hanya orang luar. Selain itu masa tugasnya sebagai Badan Pengawas akan berakhir sekitar April 2009 nanti,” jelasnya.
Menurutnya kapasitas Miduk jelas dipertanyakan alasan dikuliahkan mengambil Strata II (S-2) jurusan hukum. Dia juga mensinyalir kemungkinan bersangkutan akan dipakai kembali sebagai Badan Pengawas karena adanya kedekatan dengan Walikota RE Siahaan. Dikatakannya jika memang dikuliahkan mengapa Ronsen Purba, SH, yang juga Badan Pengawas tidak diikutsertakan.
Nirwan juga menilai alasan untuk peningkatan kualitas SDM tidak perlu dilakukan, karena orang- orang yang ada di PDAM saat ini masih mempunyai kemampuan SDM yang memadai.
Secara terpisah Miduk Panjaitan mengatakan tujuan PDAM lebih efisien karena di dalam perusahaan tersebut masih minimnya SDM. Dikatakannya justru kesempatan ini yang dipergunakannya sebaik mungkin. Miduk juga menjelaskan biaya kuliahnya tidak sepenuhnya ditanggung PDAM.
Mengenai masa jabatannya yang akan berakhir sebelum kuliahnya selesai, dikatakannya program S-2 hanya empat semester dan jika memiliki kemampuan dapat secepatnya diselesaikan. “Jelas dalam dunia pendidikan tidak ada batasan waktu, periode, dan usia dalam menimba ilmu,” paparnya.
Miduk menjelaskan sebelumnya PDAM sudah mempertanyakan kepada semua karyawan siapa yang berminat kuliah, dan pada saat itu dirinya berkeinginan mengikuti program dimaksud.
Menurutnya tidak tertutup kemungkinan ke depan PDAM akan membantu masyarakat Siantar yang berminat untuk dikuliahkan di perguruan tinggi melalui program tersebut. (jansen)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar