28 Oktober, 2008

Julham Mengibarkan Bendera Perang, akan Ada Perlawanan

Harian Medan Bisnis, Media Ketujuh Didiskualifikasi Kantor Infokom Pematangsiantar
RE Siahaan dan Julham Panik atas Kebobrokan Kinerja Mereka


SIANTAR-SK: Korban Kepala Kantor Infokom Pemko Pematangsiantar Julham Situmorang kembali bertambah. Kali ini, Harian Medan Bisnis didiskualifikasi dari Kantor Infokom. Harian Medan Bisnis menyusul enam media yang sebelumnya telah didiskualifikasi oleh Julham. Diskualifikasi dilakukan karena Julham menganggap tujuh media tersebut selalu mengkritik Pemko Pematangsiantar, khususnya Walikota RE Siahaan.
Selasa (21/10) kemarin, salah seorang pegawai Kantor Infokom Risma Ester Napitupulu, saat berbincang dengan beberapa wartawan di lingkungan Kantor Walikota Pematangsiantar mengatakan Harian Medan Bisnis adalah surat kabar ketujuh yang didiskualifikasi Kakan Infokom.”Surat kabar ketujuh yang didiskualifikasi adalah Medan Bisnis,” katanya seraya meminta untuk melihat langsung ke Kantor Infokom. Setelah dicek langsung ke Kantor Infokom, ternyata memang terpampang pengumuman diskualifikasi tujuh media cetak, termasuk Medan Bisnis.
Diskualifikasi terhadap Medan Bisnis ini sontak membuat wartawan Medan Bisnis yang ada di Siantar, Samsudin Harahap, berang. Menurutnya Julham benar-benar telah melakukan’perang’ terhadap media. Menurut Samsudin, yang juga Ketua Persatuan Wartawan Kota Pematangsiantar (Perswakop), tindakan Julham benar-benar telah melecehkan insan pers di Siantar. “Ini menunjukkan Julham telah mengibarkan bendera perang terhadap pers di Siantar. Akan ada perlawanan,” kata Samsudin.
Jannes Silaban, wartawan Medan Bisnis lainnya yang ada di Siantar, hanya tertawa mendengar pengumuman tersebut. “Biarkan saja, ini menunjukkan bagaimana kualitas seorang Julham. Ingat, wartawan tidak makan dari Pemko,” katanya.
Jannes menambahkan apa yang dilakukan Julham tidak akan mengubah apapun terhadap wartawan yang mengkritik Pemko Pematangsiantar. “Kita tetap bekerja seperti biasa, tidak mengubah apapun. Lagipula, apa yang kita harapkan dari Pemko? Mereka langganan koran saja hanya bayar sekali setahun,” kata Jannes.
Sekadar mengingatkan, beberapa waktu lalu Kantor Infokom mendiskualifikasi enam media yang selama ini cukup kritis memberitakan kebijakan Walikota Pematangsiantar. Keenam media tersebut yakni Harian Andalas, Skala Indonesia, Metro 24 Jam, Dialog, Sinar Keadilan, dan Local News. Hebatnya ‘pemecatan’ enam media cetak itu diumumkan secara resmi di papan pengumuman dengan kalimat ancaman di bawahnya, ”Siapa Nyusul?” Dan ancaman itu dibuktikan Julham dengan susulan mendiskualifikasi Harian Medan Bisnis sejak Senin (20/10).
Menurut informasi bahwa Julham melakukan diskualifikasi,karena dia sudah capek merangkul mereka, namun tetap membuat berita menghujat juga. ”Saya sudah capek merangkul dan membujuk mereka, tapi tetap juga membuat berita menghujat, maka saya beri pelajaranlah,” kata Julham dengan lantang di hadapan Walikota Pematangsiantar RE Siahaan, seperti ditirukan Ketua Eksponen ‘66 Kota Pematangsiantar, Mangatas Simanungkalit, ketika pertemuan antara wartawan, tokoh masyarakat, dan Walikota Pematangsiantar, beberapa waktu lalu di ruang kerja walikota. Julham yang setahun lalu masih bertugas sebagai guru olah raga di SMAN 3 Pematangsiantar melontarkan kata-kata lantangnya itu untuk menjawab pertanyaan dan masukan dari Mangatas Simanungkalit. Saat itu Mangatas mengatakan bahwa mendiskualifikasi media cetak bukan tindakan yang baik, bahkan bisa mendatangkan akibat yang sangat buruk.
Ketua DPP Lepaskan (Lembaga Pengawasan dan Kepelaporan Aset Negara) Jansen Napitu menilai tindakan Pemko Pematangsiantar mendiskualifikasi media cetak menunjukkan kepanikan RE Siahaan dan Julham terhadap kritikan dan kecaman atas kebobrokan kinerja mereka. Jansen juga mengatakan bahwa tindakan pemko tersebut akan menuai perlawanan yang hebat dari kalangan dunia pers. ”Sebab yang dihina dan ditantang RE Siahaan dan Julham bukan hanya wartawan, tapi juga penerbit surat kabar, pengecer hingga loper koran. Mungkin mereka tidak tahu bahwa pers adalah pilar keempat kekuatan di dunia,”cetusnya. (fetra)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar