10 September, 2008

25 Kepsek SD di Siantar Dilantik Diam-diam

Diduga, Setiap Kepsek yang Dilantik Dikutip Rp25-30 Juta

SIANTAR-SK: Untuk kesekian kalinya pengangkatan pejabat di Pemko Pematangsiantar kembali menuai protes. Ini terjadi saat dilakukannya pelantikan 25 orang Kepala Sekolah SD, Selasa (10/9), di SMKN 3 Siantar. Pelantikan pun terkesan dilakukan diam-diam karena tak ada wartawan yang tahu pelantikan tersebut pada hari itu.
Informasi yang dihimpun dari beberapa guru yang tidak mau disebut namanya mengatakan pelantikan tersebut dipimpin langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Kadispenjar) Hodden Simarmata.
Salah seorang kepala sekolah yang dicopot dari jabatannya adalah Timbul Panjaitan yang sebelumnya menjabat Kepsek SD Percontohan. Kepada Sinar Keadilan, Rabu (10/9), Timbul mengatakan sebelumnya tak mengetahui jika akan dicopot. Pencopotan dirinya diketahui setelah salah seorang pegawai Dispenjar mengantar Surat Keputusan (SK) pemberhentian Nomor 800-2208/WK-Tahun 2008 per tanggal 4 September 2008.
Dikatakannya ada kecurigaan mengapa dirinya diganti tanpa ada pemberitahuan. Menurutnya, tidak logika jika surat pemberhentian diterima sehari setelah dilakukannya pelantikan kepsek yang baru.
“Anehnya tidak ada serah terima jabatan dan sampai sekarang saya tidak tahu siapa yang menggantikan saya. Apakah sudah ada perubahan mekanisme pemutasian pejabat,” tandasnya.
Mengenai alasan surat permohonan mengundurkan diri yang menjadi pertimbangan sesuai SK pemberhentian, menurutnya layak dipertanyakan. Timbul menjelaskan surat tersebut dibuat sekitar Januari 2007. Waktu itu alasan pengunduran diri karena adanya ketidakjelasan dana sharing pembangunan pagar sebesar R 200 juta bantuan dari pemerintah pusat. Dimana pemko tidak menganggarkan dana tersebut di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu Timbul memprotes pengurangan dana kesejahteraan para guru dari angggaran tahun sebelumnya.
“Ini yang saya protes, tetapi kalau berdasarkan surat tersebut mengapa baru sekarang diproses,” ujarnya.
Dia berasumsi pencopotan tersebut karena sikap kritisnya terhadap kinerja pemko selama ini. Lebih lanjut dikatakannya sesuai informasi yang diterimanya disinyalir pelantikan dilakukan dengan cara mengutip sejumlah uang berkisar Rp 25-30 juta dari setiap Kepsek yang dilantik.
Sebelumnya Timbul diangkat sebagai Kepsek di sekolah yang terletak di Jalan Pdt J Wismar Saragih, Juni 2004. Namun sekitar bulan Oktober 2004 Timbul dicopot dari jabatannya dan kembali diangkat Mei 2005 sampai sekarang.
Secara terpisah Ketua Komite sekolah SD Percontohan Ponten Saragih mengatakan tidak pernah diberi tahu tentang adanya pergantian Kepsek. Menurutnya komite akan mengadakan rapat hari ini, Kamis (11/9), untuk menentukan sikap atas pergantian Kepsek di sekolah tersebut.
Sementara itu Kasubdis Pendidikan dan Pengajaran Dispenjar Mansyur Sinaga mengatakan agar hal tersebut dikonfirmasikan kepada Kepala Tata Usaha Dispenjar.(jansen)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar