22 September, 2008
“Kami Tidak Mau RSU Djasamen Dijadikan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Walikota”
Pegawai RSU Djasamen Saragih Pasang Spanduk Penolakan Pergantian Direktur
SIANTAR-SK: Aksi penolakan terhadap pergantian Direktur RSU dr Djasamen Saragih Pematangsiantar dari dr Ria Novida Telaumbanua kepada dr Ronald Saragih masih terus berlanjut. Kemarin, Rabu (17/9), sejumlah pegawai RSU memasang beberapa spanduk di sepanjang pagar rumah sakit tersebut.
Spanduk yang dipajang sebanyak enam buah tersebut berisi berbagai tulisan seperti “rumah sakit yang dibangun dr Ria dan semua pegawai telah dihancurkan walikota”, “RSU Djasamen tidak ingin diobok-obok pemko”, “kami tidak mau RSU Djasamen dijadikan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) walikota”, “ganti walikota yang tidak peduli kesehatan”, dan sebagainya.
Pemasangan spanduk ini diduga juga sebagai respon atas kedatangan dr Ronald ke rumah sakit yang ‘dikawal’ beberapa Satpol PP untuk memasuki kantornya. Namun kedatangan dr Ronald ditolak para pegawai dengan alasan belum dilakukan serah terima jabatan dan dikhawatirkan berdampak buruk dan terganggunya kinerja pegawai rumah sakit milik pemko tersebut.
Pantauan di komplek rumah sakit, kegiatan berjalan seperti biasa. dr Ria masih melakukan tugas rutinnya. Terbukti dengan didampingi beberapa dokter dan staf pegawai memasuki satu persatu ruangan yang ada di RSU Djasamen tersebut.
Menurut salah seorang dokter yang tidak mau disebut namanya, kegiatan ini merupakan inspeksi rutin yang biasa dilakukan sekali seminggu. “Jadi ini dilakukan untuk melakukan pemeriksaan dan memantau perkembangan di setiap ruangan,” ujarnya.
Dikatakannya tindakan dr Ria ini merupakan cerminan seorang pimpinan yang peduli atas kemajuan RSU Djasamen Saragih. Sayangnya dr Ria yang coba dikonfirmasi tidak berhasil ditemui karena secara bersamaan sedang mengadakan rapat di ruang kerjanya.
Sementara itu beberapa keluarga pasien menyayangkan adanya pergantian terhadap dr Ria. Seperti penuturan E br Pasaribu (45), yang mengatakan tindakan mengganti dr Ria bukan hal yang tepat.
“Nyatanya sejak dipimpin dr Ria selama 2,5 tahun banyak kemajuan di rumah sakit ini. Yang dulu kondisinya memprihatinkan sekarang banyak perubahan,” jelasnya.
Dia berharap permasalahan ini secepatnya diselesaikan sehingga tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
Anehnya sore hari sekitar pukul 15.00 Wib, spanduk-spanduk yang dipasang tersebut tidak berada lagi di tempatnya. Beberapa saksi mata mengatakan spanduk tersebut diturunkan beberapa petugas Satpol Pamong Praja (PP) Pemko. (jansen)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mantap..
BalasHapusAyo kunjungi terus Blog ini, demi pencerahan, demi membuka mata, atas penindasan dan penyelewengan kekuasaan Raja-Raja Kecil, termasuk RE Siahaan