26 September, 2008

Walikota RE Siahaan Dinilai Cengeng, Kakan Infokom Tak Ngerti Tugas

Pemko Siantar Berhentikan Sejumlah Langganan Surat Kabar

SIANTAR-SK: Keputusan Kepala Kantor (Kakan) Informasi dan Komunikasi (Infokom) Pemko Pematangsiantar, Drs. Julham Situmorang, yang memberhentikan sejumlah langganan surat kabar di kantor Infokom, dinilai merupakan tindakan konyol dan tidak mengerti tugas dan fungsinya.
Informasi diperoleh, pemberhentian sejumlah langganan surat kabar di bagian Infokom ini adalah atas perintah Walikota Pematangsiantar, RE Siahaan. Dimana surat kabar yang selalu memberitakan kebobrokannya, dianggapnya sebagai ‘lawan’, sehingga tidak perlu menjadi langganan Pemko Pematangsiantar. Dan yang paling parahnya, wartawan surat kabar tersebut juga tidak diperbolehkan melakukan peliputan di Pemko Siantar (dikeluarkan dari unit Pemko).
Keputusan Infokom ini, mendapat kritikan tajam dari pengurus Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Medan, Tigor Munthe. Dia menuding bahwa tindakan ini menunjukkan bahwa Walikota Siantar, Ir RE Siahaan bersifat kekanak-kanakan dan cengeng. Sementara Kakan Infokom, Drs Julham Situmorang dituding tidak mengerti akan tugasnya. Hal ini diungkapkannya di Pematangsiantar, Jumat (26/9).
Dikatakan, dia merasa kaget dengan adanya tindakan dan sikap Pemko Siantar yang telah melakukan pemberhentian bebeberapa media cetak yang masuk ke Infokom, terlebih lagi adanya alasan yang berkembang akibat membuat pemberitaan terhadap Walikota Siantar Ir RE Siahaan. Menurutnya Sikap Pemko Siantar tersebut telah menghalang-halangi para jurnalis atau wartawan (Pers) untuk melakukan tugas peliputan. Dan telah melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang tugas pokok pers. Selain hal tersebut Pemko Juga telah mencoba menghambat akses beredarnya informasi terkait proses perjalanan pemerintahan.
Masih menurutnya, perlu diketahui bahwa Jurnalis memiliki tugas untuk melakukan kotrol/pengawasan terhadap kinerja pemerintahan kepada pelayanan publik/umum. Pihak Pemko Siantar artinya telah menutup gerak dengan tidak diperbolehkannya konfirmasi, telah langgar UU No 40 tahun 1999.
“Walikota telah menunjukkan sifat kekanak-kanaknnya, pada hal Jurnalist dan media telah menunjukkan sikap kritis dengan buat berita yang bersifat proposional terkait adanya usulan pemberhentian Walikota RE Siahaan dan Wakilnya Drs H Imal Raya Harahap,” tandasya.
Labih lanjut disebutkan bahwa Kakan Infokom, Drs Julham Situmorang yang merupakan pimpinan Infokom juga tidak mengerti apa tugasnya serta tidak memahaminya. Dia menilai Kakan Infokom gagal membuat komunikasi publik. Dimana justru melakukan penutupan diri dengan media-media dan wartawan.
Untuk itu dia meminta agar Pemko Pematangsiantar mengkaji ulang menempatkan pimpinan Infokom (Kakan) dengan memilih orang yang benar benar mengerti dan mengetahui liku-liku Pers. “Kakan Infokom seharusnya dapat menjelaskan semuanya kepada Walikota Siantar bila memang mengerti dengan Pers,” tegasnya sembari menyatakan bahwa Pemko Siantar seharusnya mengatahui dan sadar bahwa Wartawan yang kritis terhadap Pemerintah adalah teman dan sebaliknya wartawan yang tahunya mengangkat-ngangkat berita adalah musuh.
Kakan Infokom, Drs Julham Situmorang saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, enggan memberikan komentar meski terdengar nada sambung, ketika dihubungi melalui Short Message Service (SMS), hingga berita ini diturunkan belum bersedia berkomentar.
Beberapa orang wartawan/pers yang media nya turut diberhentikan saat dikonfirmasi menyatakan dengan tegas, tidak mempermasalahkan pemberhentian yang dilakukan Infokom tersebut, dimana pemberitaan yang mereka tulis selama ini berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di Kota Pematangsiantar. "Buat apa ditambah-tambahi, berita-berita itu memang benar-benar terjadi,” ungkap beberapa wartawan.
Informasi diperoleh, Surat Kabar yang diberhentkan yakni, Surat Kabar Harian Sinar Keadilan, Harian Medan Bisnis, Harian Skala Indonesia, Harian Global, Harian Andalas, Harian Metro 24 Jam dan Tabloid Local News. (daud)




2 komentar:

  1. yang sudah tak punya muka lagi nya "pemimpi" kita itu!!! muka yang dipakenya sekarang cuma topeng..ato memang muka aseli!! ya, itulah PEMIMPI(n) kita...! jadi siapa orang bodoh yg mau memilih dia lagi!!?

    BalasHapus
  2. waaaaaaaaahhhhhhh.....kakan infokom tersebut kelewatan jadi orang. pemberitaan tentang Walikota siantar yang merupakan pempinan nomor satu siantar merupakan hasil fakta dan nyata terjadi dilapangan seperti aksi demontrasi rakyat. kalau tidak mau diberitakan yang buruknya, maunya RE Siahaan dalam menjalankan roda pemerintahannya haruslah tidak membuat kebijakan yang merugikan rakyatnya. beraninya kakan infokom tersebut mengeluarkan sejumlah koran yang masuk ke Infokom merupakan suatu bentuk untuk mencari muka kepada walikota siantar. artinya dia mau angkat telor biar dibilang walikota bahwa dia berani dan bekerja secara bijaksana. kakan infokom harus sadar dan berpikir terhadap dirinya sendiri. dia hanyalah seorang guru di SMA Negeri 3 yang sama sekali tidak pernah masuk mengajar. melainkan kerap sekali asyik minum kopi di koktong dengan betah duduk sampai berjam-jam dan ngerumpi.

    jabatannya dan kedudukannya di Dispora maupun FKGOR juga tidak lain hanya sebatas untuk membuat kegiatan-kegiatan atau tournament dengan mengandalkan proposal. cairrrrrrrrrrrrrrr gitu loh. hendaknya kakan infokom harus langsung mundur dari jabatannya di sebagai infokom atau sebelum para wartawan/jurnalis di siantar memundurkannya secara tidak hormat dan meributi kepemimpinannya dikoran yang dapat dibaca semua orang yang ada diindonesia ini.


    ohya paling parahnya lagi dan sudah beredar, kakan infokom juga berani mengutip dan memotong uang hak para wartawan beragama muslim sebesar Rp 200.000/orang dengan membuat dalih untuk uang acara buka puasa bersama.

    padahal menu nya saja bila dapat dibandingkanya Rp 15.000. dengan uang Rp 200.0000 kita dapat kenyang dan lebih puas di rumah makan Garuda, bukit tinggi dengan harga Rp 30.0000. kemana lebihnya pak kakan yang terhormat??? apa uang itu untuk minum tuak di warung tuak ditekongan manis Jln Pattimura. Bravo wartawan yang berani memberitakan kebenaran. terlebih Harian Sinar Keadilan dibawah kepimpinan Rajisten Sitorus dan Fetra Tumanggor. semoga sukses selalu. dari masyarakat kota siantar yang menginkan kebenaran.

    BalasHapus