Petani Tak Percaya Lagi Kepada Dinas Pengairan
SIMALUNGUN-SK: Rendahnya kualitas pembangunan proyek drainase di beberapa nagori di Simalungun membuat masyarakat yang mayoritas petani mengeluh. Debit air yang selalu terganggu akhirnya menyulitkan petani.
Kenyataan ini dialami petani di Dusun Bombongan, Kecamatan Panei, Simalungun. Bendungan stardam di desa tersebut sudah tiga kali diperbaiki sejak Desember 2007 sudah rusak kembali. Akibatnya, petani kesulitan untuk mengairi areal pertanian mereka.
Anehnya, saat masyarakat hendak menyampaikan keluhan tersebut, Kadis Pengairan Simalungun Ir Jhonner Sibarani tidak bisa ditemui dengan alasan sibuk di dalam ruang kantornya. "Kita sudah berulangkali mengutus salah seorang masyarakat setempat bermarga Nainggolan untuk menyampaikan kondisi bangunan itu kepada dinas terkait," ungkap Donald Hutapea, Sekretaris Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kecamatan Panei, Simalungun, kepada Sinar Keadilan, Kamis (24/1).
Lebih lanjut Donald mengatakan stardam di Bombongan sudah berulangkali diperbaiki. Tetapi, hasil perbaikan tetap saja tidak beres. Ketidakberesan itu dibuktikan dengan ketidakmampuan bangunan untuk menampung debit air. Lebih lanjut dia mengatakan proyek itu sebenarnya swakelola. Namun entah kenapa dikerjakan oleh pihak rekanan.
“Akhirnya ketika bangunan dihadapkan dengan arus debit air, bangunan tersebut langsung berlubang yang akhirnya ditembus oleh bocoran air. Terus terang saya katakan, proyek tersebut tidak sesuai dengan bestek. Hal itu sesuai dengan pantauan di lapangan,” katanya.
E Nainggolan, warga yang diutus untuk menyampaikan masalah ini mengaku kesulitan untuk bertemu dengan pihak dinas pengairan. Ia mengaku sudah berulangkali berupaya untuk bertemu dengan pejabat di dinas terkait untuk menanggapi masalah tersebut.
"Perlu saya beritahukan bahwa ini adalah kepentingan masyarakat. Bupati Simalungun Zulkarnain Damanik agar memperhatikan kondisi masyarakat yang dominan sebagai petani karena kami sudah memiliki mosi tidak percaya kepada kadis pengairan," kata Nainggolan.
Sementara itu, Kadis Pengairan Simalungun saat dikonfirmasi melalui telepon seluler dan layanan pesan singkat (SMS) tidak memberikan tanggapan.