06 Februari, 2008

Mengiris Bawang Tak Lagi Mengharukan

JAKARTA-SK: Keasyikan beraktivitas di dapur kelak tak akan terganggu lagi uap irisan bawang yang sering membuat mata pedih hingga menitikkan air mata. Sebab, bawang yang 'bebas tangisan' akan beredar di pasaran dalam beberapa tahun lagi.

Terobosan tersebut tengah dikembangkan para ilmuwan dari Selandia Baru. Mereka memanfaatkan kekuatan bioteknologi untuk menghentikan pembentukan senyawa agen penyebab mata pedih yang diproduksi bawang saat diiris.

Sejak lama, telah diketahui bahwa saat diiris, senyawa sulfur yang keluar dari bawang akan berubah menjadi senyawa agen penyebab mata pedih. Namun, proses perubahan senyawa ini baru diketahui pada tahun 2002 oleh para peneliti Jepang. Mereka berhasil memetakan gen yang bertanggung jawab mengatur mekanisme tersebut.

"Telah kita ketahui bersama bahwa agen penyebab menangis dihasilkan hanya saat bawang dipotong, namun mereka membuktikan bahwa ia dikendalikan enzim," kata Colin Eady, ilmuwan senior dari Crop and Food, sebuah lembaga riset di Selandia Baru, seperti dikutip AFP, Jumat (1/2) lalu.

Dengan dasar itulah, Eady dan timnya dapat menghentikan aktivitas gen tersebut. Jadi, saat diiris, bawang tak akan menghasilkan senyawa yang membuat mata pedih.

Dengan menghentikan pembentukan agen tersebut, nilai gizi bawang tidak akan turun. Bahkan, senyawa sulfur langsung berubah menjadi komponen rasa sehingga bawang akan lebih enak.(kcm/afp)