21 Februari, 2008

Bercermin Dari Toba Samosir

SIANTAR-SK: Siapapun tak bisa memungkiri, kesehatan menjadi bagian vital pada kehidupan manusia. Siapapun tak ingin sakit. Namun sakit pun seringkali tak terhindarkan. Parahnya, bagaimana jika menderita sakit dan tak punya biaya?
UUD 1945 jelas mengamanatkan bahwa pemerintah memberikan jaminan kesehatan bagi warganya. Namun, sampai saat ini tak banyak yang bisa dilakukan pemerintah dengan alasan biaya. Para kepala daerah pun tampaknya setali tiga uang dengan pemerintah pusat. Para kepala daerah lebih banyak mengurusi hal-hal yang tak signifikan terhadap rakyat ketimbang mengurusi kesehatan warganya.
Pembangunan rumah dinas walikota, biaya dinas, rehab gedung DPRD, dan tetek bengek lainya dengan biaya yang sangat besar, seakan jauh lebih penting dari kesehatan rakyat.
Namun, tentunya tak semua kepala daerah bersikap demikian. Bupati Toba Samosir Monang Sitorus dan Walikota Tanjung Balai dr. Sutrisno Hadi, SpOG, merupakan sedikit dari kepala daerah yang sangat peduli terhadap nasib kesehatan warganya.
Tobasa sejak 2006 telah melindungi kesehatan warganya dengan Jaminan Pengaman Kesehatan Masyarakat (JPKM) melalui asuransi kesehatan “Askes Tobamas”. Sistem yang diterapkan oleh Pemkab Tobasa adalah sistem 50:50, artinya 50% biaya asuransi atau sebesar Rp36 ribu ditanggung oleh warga sementara setengah lagi yakni Rp36 ribu ditanggung oleh Pemkab Tobasa. Warga bisa mendaftarkan diri di polindes atau puskesmas dengan membawa foto kopi KTP, pas foto, dan uang Rp 36 ribu. Cuma dengan membayar Rp36 ribu, mereka bisa berobat gratis selama satu tahun. Warga pemegang kartu askes murah ini akan mendapat pelayanan gratis selama satu tahun di puskesmas dan sejumlah rumah sakit, antara lain RSUD Porsea, RS Aida Laguboti, dan RSUD Pematangsiantar. Warga bisa dirawat jalan atau dirawat inap dengan fasilitas kelas III tanpa membayar sepeser pun.
Jenis penyakit yang perobatannya ditanggung Askes Tobamas adalah penyakit umum. Antara lain penyakit gigi dan mulut, operasi kecil, penyakit ibu hamil dan menyusui, persalinan hingga anak kedua, luka akibat tusukan, terbakar, kecelakaan, serta demam tinggi.
Tahun 2006 Pemkab Tobasa menganggarkan biaya untuk Tobamas ini sebesar Rp1,7 miliar dan meningkat menjadi Rp2 miliar tahun 2007. Sementara untuk 2008, Pemkab Tobasa juga telah menaikkan anggaran menjadi Rp2,6 miliar dengan tujuan agar masyarakat yang dilindungi oleh Asuransi Tobamas ini akan semakin banyak.
Tak hanya asuransi, Pemkab Tobasa juga meningkat sarana dan prasarana kesehatan. Pemkab Tobasa melalui Dinas Kesehatan Tobasa membangun fasilitas – fasilitas kesehatan seperti Pustu yang sekarang ini disebut Poskesdes yang tersebar di desa-desa se Tobasa. Peningkatan status Puskesmas seperti Puskesmas Parsoburan menjadi Rumah Sakit Mini Parsoburan, peningkatan Puskesmas Ajibata dan Puskesmas Balige yang dilengkapi dengan sarana-sarana kesehatan. Demikian juga Rumah Sakit Porsea, sarana dan prasarananya lebih ditingkatkan. Bidan–bidan desa dilengkapi dengan peralatan kesehatan serta HT dan Sepeda motor. Biaya operasional untuk Puskesmas langsung dikelolah Puskesmas. Dimana pada tahun anggaran 2006 yang lalu, biaya operasional Puskesmas Rp50 juta-100 juta dan tahun anggaran 2007 Puskesmas mendapat biaya operasional Rp50 juta –Rp200 juta. Selain Puskesmas dan bidan desa diberikan obat, mereka juga mendapatkan intensif setiap bulannya. Jumlah kader Posyandu di Tobasa sekarang sebanyak 1400 orang dan mereka setiap bulannya menerima intensif Rp90 ribu.
Tobasa juga telah melakukan Surkesda (Survey Kesehatan Daerah) dengan melibatkan Fakultas Kesehatan Universitas Sumatera Utara serta lembaga-lembaga pengkajian lainnya. Dinas kesehatan Tobasa juga telah menerapkan sistem informasi Puskesmas. Tak heran jika Pemkab Tobasa kini menjadi tempat studi banding bagi daerah lain dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya. Beberapa daerah di Pulau Jawa bahkan telah melakukan studi banding ke Tobasa. Anehnya, Pemko Siantar sebagai salah satu daerah terdekat dengan Tobasa tampaknya belum bercermin atas kreatifitas Pemkab Tobasa ini. (Fet)