MEDAN-SK: Kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara dipastikan bakal berlangsung ramai dan meriah. Tokoh-tokoh nasional dipastikan ikut menjadi juru kampanye masing-masing pasangan calon. Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjadi juru kampa nye pasangan Ali Umri-Maratua Simanjuntak, dua mantan Presiden, yakni Abdurahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri dipastikan juga ikut menjadi juru kampanye.
Abdurahman Wahid atau Gus Dur akan menjadi juru kampanye pasangan RE Siahaan-Suherdi. Sedangkan Megawati selaku Ketua Umum DPP PDI Perjuangan bakal menjadi juru kampanye pasangan Tritamtomo-Benny Pasaribu. Selain ketiga nama di atas, beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu juga terbelah dalam memberikan dukungan.
Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadarma Ali dan Menteri Kehutanan MS Kaban bakal menjadi juru kampanye pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho.
Meski tak terlalu mengejutkan, nama Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga mantan Ketua DPR Akbar Tandjung dipastikan bakal menjadi juru kampanye pasangan Abdul Wahab Dalimunthe-Raden Muhammad Syafii.
Selain tokoh-tokoh di atas, hampir semua ketua umum partai didaftarkan menjadi juru kampanye calon gubernur yang diusung partai bersangkutan . Ali-Maratua tak hanya menjadikan Kalla sebagai juru kampanye. Nama lain yang masuk dalam tim kampanye Ali-Maratua adalah Ketua DPR Agung Laksono. Pasangan ini juga mendaftarkan bupati serta wali kota yang menjabat pimpinan Partai Golkar di daerah seperti Bupati Asahan Risudin, Bupati Serdang Bedagai Erry Nuradi, Bupati Mandailing Natal Amru Daulay hingga Wali Kota Tanjung Balai Sutrisno Hadi.
Pasangan Tritamtomo-Benny Pasaribu tak hanya menghadirkan Megawati, seluruh jajaran pimpinan PDI-P didaulat menjad i juru kampanye seperti Sekjen PDI-P Pramono Anung, Panda Nababan, Mangara Siahaan, Tjahjo Kumolo, Firman Jaya Daeli hingga Soetardjo Seorjogoeritno. Yang mengejutkan, pasangan ini juga mendaftarkan Gubernur Sumut Rudolf Pardede yang merupakan Ketua DPD P DI-P Sumut non-aktif.
Pasangan RE Siahaan-Suherdi juga mendaftarkan Ketua Umum Tanfidziyah PKB yang juga Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PDS Ruyandi Hutasoit. Pasangan Wahab-Raden tak hanya diperkuat Akbar Tanjung. Ketua umum partai penduku ng seperti Sutrisno Bachir dari PAN, Hadi Utomo dari Partai Demokrat dan Bursah Zarnubi dari PBR akan meramaikan tim kampanye pasangan ini. Hanya saja pasangan ini kehilangan mantan Ketua Umum PBR Zainuddin MZ yang menjadi juru kampanye pasangan Syamsul-Gatot.
Tokoh nasional yang bakal turun menjadi juru kampanye pasangan Syamsul-Gatot, selain menteri Kabinet Indonesia bersatu dari PPP juga beberapa pimpinan parpol seperti Ryaas Rasyid dari Partai Demokrasi Kebangsaan, R Hartono Partai Karya Peduli Bangsa, Hamdan Zoelva dan Ali Mochtar Ngabalin dari PBB.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumut Irham Buana Nasution, yang perlu diawasi KPU dan panitia pengawas pemilihan (panwas) adalah kemungkinan penggunaan fasilitas negara oleh pejabat publik yang menjadi juru kampanye pasangan calon. Irham mengatakan, sangat mungkin Kalla sebagai Wapres datang dengan pengawalan dan protokoler istana. Namun sesampainya di tempat kampanye, Kalla harus menanggalkan atribut Wakil Presiden. Demikian juga Menteri atau bupati dan wali kota yang menjadi juru kampanye. Mereka jauh-jauh hari sudah harus cuti dan jangan sampai memanfaatkan fasilitas negara, ujarnya.
Di sisi lain, KPU Sumut hingga saat ini masih belum bisa merumuskan batasan kampanye. Menurut Anggota KPU S umut Divisi Kampanye Turunan Gulo, masing-masing anggota KPU Sumut masih berbeda persepsi soal definisi kampanye. Ini yang repot karena mungkin saja definisi kampanye kami juga berbeda dengan panwas. Batasan kampanye ini dulu yang mau kita rumuskan hingga ada mekanisme dan aturan yang jelas nantinya bagi pasangan calon. Paling tidak sebelum penetapan pasangan calon, definisi kampanye ini harus jelas, ujarnya. (kcm)